Laporan Hasil Observasi
Museum Surabaya
Kota Surabaya yang merupakan ibukota jawa timur ini
memiliki sebutan Kota Pahlawan. Oleh karena itu untuk mengenang jasa-jasa para
pahlawa yang telah gugur itu Surabaya memiliki beberapa museum yang salah
satunya adalah Museum Surabaya. Museum adalah institusi permanen yang melayani
kebutuhan public dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan pengoleksian,
mengkonservasi, meriset,mengomunikasikan dan memamerkan benda nyata kepada
masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan.
Museum Surabaya ini diresmikan pada tanggal
3 Mei
2015. Museum ini berisi puluhan artefak atau barang-barang bersejarah yang
mencerminkan Kota Surabaya masa lalu. Koleksi museumnya meliputi barang-barang
bersejarah termasuk 2 buah meriam kuno peninggalan kota Surabaya.
Salah satu ikon bangunan bersejarah di Kota Surabaya
adalah Siola. Gedung yang di masa lampau bernama White Away and Co itu sempat
jadi pusat perbelanjaan yang beralih fungsi. Kini lantai dasar Siola di jalan
Tunjungan yang dibangun pada tahun 1877 ini menjadi museum yaitu museum
Surabaya. Jika lantai dasar dijadikan museum maka bangunan lain Siola ini
dimanfaatkan untuk sejumlah dinas yang terkait pelayanan public.
Untuk mengunjungi museum Surabaya ini tidak dipungut
biaya atau gratis. Banyak kalangan yang mengunjungi museum ini mulai dari warga
Surabaya sendiri, orang luar kota, maupun turis yang ingin melihat beberapa
peninggalan kuno yang ada disini atau mungkin untuk bidang studi dan yang
lainnya.
Di depan gedung siola lantai tiga ini terdapat
kereta kuno yang dipajang. Ketika pengunjung masuk ke gedung itu maka akan
terlihat bemo atau bajaj atau becak yang merupakan alat transportasi pada masa
1970-an. Berbagai alat transportasi juga terdapat dalam museum ini.
Di sisi utara museum terdapat perlengkapan pemadam
kebakaran kuno yang apabila dilihat kasat mata sangat aneh. Berbagai alat
kesehatan bersejarah juga dipajang. Ada pula buku kuno yang mencatat perkawinan
warga Surabaya serta buku catatan pemakaman di Makam Kembang Kuning Surabay.
Tak ketinggalan juga diperlihatkan pula penghargaan yang diperoleh Kota
Surabaya dan berbagai baju dinas, termasuk film documenter yang selalu diputar
memakai LCD.
Dari dinas perhubungan terdapat alat-alat kuno yang
dimiliki dipajang pula. Misalnya traffic light lama, rambu jalan masa lalu
hingga papan petunjuk jalan yang masih terbuat dari kayu.
Ada juga sisi lain dari museum siola ini yang
menampilkan foto wali kota sejak zaman Belanda dan Jepang tahun 1942-1945,
hingga era gestapu (G 30 s pki). Ada juga mesin ketik kuno, perlengkapan
pemadam kebakaran serta berbagai penghargaan yang berhasil diraih. Barang antic
tersebut diantaranya berasal dari koleksi di masing-masing satuan kerja
perangkat daerah. Namun benda kuno yang sudah ditempatkan di museum Surabaya
ini masih belum lengkap.
Kaidah Kebahasaan atau Ciri Kebahasaan
I. FRASA
Frasa nominal :
museum adalah instusi permanen yang melayani kebutuhan publik dengan sifat terbuka (permanen digaris bawahi)
Frasa adjektiva :
1. Memamerkan benda nyata kepada masyarakat (nyata digaris bawahi)
2. Perlengkapan pemadam kebakaran yang diliat kasat mata sangat aneh (aneh digaris bawahi
Frasa adverbial :
Musem surabaya di resmikan tanggal 3 mei 2015 (3 mei 2015) digaris bawahi
Frasa bilangan :
Di depan gedung siola lantai tiga ini (tiga digaris bawahi)
museum adalah instusi permanen yang melayani kebutuhan publik dengan sifat terbuka (permanen digaris bawahi)
Frasa adjektiva :
1. Memamerkan benda nyata kepada masyarakat (nyata digaris bawahi)
2. Perlengkapan pemadam kebakaran yang diliat kasat mata sangat aneh (aneh digaris bawahi
Frasa adverbial :
Musem surabaya di resmikan tanggal 3 mei 2015 (3 mei 2015) digaris bawahi
Frasa bilangan :
Di depan gedung siola lantai tiga ini (tiga digaris bawahi)
II. KONJUNGSI
dalam LHO Museum Surabaya
1.
Kalimat: ….ibukotajawatimurinimemilikisebutankotapahlawan,
olehkarenaitu
untukmengenangjasanya…
“olehkarenaitu”
termasukKonjungsijenisSubordinatif (sebab)
2.
Kalimat: …museum
iniberisiberbagaiartefakataubarangbarangbersejarah….
“atau”
termasukKonjungsijenisKordinatif (memilih)
3.
Kalimat : …padatahun 1877tempatinimenjadi
museum yaitumuseum Surabaya…
“yaitu”
termasukKonjungsijenisantarKorelatif (menyamakan)
4.
Kalimat : Jikalantaidasardijadikan
…
“jika”
termasukKonjungsijenisSubordinatif (syarat)
5.
Kalimat : …lantaidasardijadikan museum makabagian
lain museum….
“maka”
termasukKonjungsijenisSubordinatif (hasil)
Catatan :
1.
Konjungsikoordinatifadalahkonjungsi yang menghubungkanduaunsur
kalimatataulebih
yang kedudukannyasederajatatausetara
2.
Konjungsisubordinatifadalahkonjungsi yang menghubungkanduaunsurkalimat (kalusa)
Yang kedudukannyatidaksederajat
3.
Konjungsikorelatifadalahkonjungsi yang menghubungkandua kata, frasa,
atauklausa . , ,dankeduaunsuritumemiliki
status sintaksis yang sama.
III, SINONIM DAN AKRONIM
SINONIM
1. Gugur : Mangkat 2. Instansi : Lembaga 3. Permanen : Kekal 4. Bersejarah :Historis 5. Gedung : Bangunan 6. Masa : Zaman 7. Mengunjungi : Mendatangi 8. Antik : Unik 9. Ikon : Lambang 10. Peninggalan : Warisan 11. Memamerkan : Memajang ANTONIM : 1. Terbuka : Tertutup 2. Masuk : Keluar 3. Depan : Belakang 4. Berhasil : Gagal 5. Dalam : Luar 6. Kuno : Modern 7. Perkawinan : Perceraian |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar