Sabtu, 14 Mei 2016

Laporan Hasil Observasi dan kaidah bahasanya

Laporan Hasil Observasi
Museum Surabaya
Kota Surabaya yang merupakan ibukota jawa timur ini memiliki sebutan Kota Pahlawan. Oleh karena itu untuk mengenang jasa-jasa para pahlawa yang telah gugur itu Surabaya memiliki beberapa museum yang salah satunya adalah Museum Surabaya. Museum adalah institusi permanen yang melayani kebutuhan public dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan pengoleksian, mengkonservasi, meriset,mengomunikasikan dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan.
Museum Surabaya ini diresmikan pada tanggal
3 Mei 2015. Museum ini berisi puluhan artefak atau barang-barang bersejarah yang mencerminkan Kota Surabaya masa lalu. Koleksi museumnya meliputi barang-barang bersejarah termasuk 2 buah meriam kuno peninggalan kota Surabaya.
Salah satu ikon bangunan bersejarah di Kota Surabaya adalah Siola. Gedung yang di masa lampau bernama White Away and Co itu sempat jadi pusat perbelanjaan yang beralih fungsi. Kini lantai dasar Siola di jalan Tunjungan yang dibangun pada tahun 1877 ini menjadi museum yaitu museum Surabaya. Jika lantai dasar dijadikan museum maka bangunan lain Siola ini dimanfaatkan untuk sejumlah dinas yang terkait pelayanan public.
Untuk mengunjungi museum Surabaya ini tidak dipungut biaya atau gratis. Banyak kalangan yang mengunjungi museum ini mulai dari warga Surabaya sendiri, orang luar kota, maupun turis yang ingin melihat beberapa peninggalan kuno yang ada disini atau mungkin untuk bidang studi dan yang lainnya.
Di depan gedung siola lantai tiga ini terdapat kereta kuno yang dipajang. Ketika pengunjung masuk ke gedung itu maka akan terlihat bemo atau bajaj atau becak yang merupakan alat transportasi pada masa 1970-an. Berbagai alat transportasi juga terdapat dalam museum ini.
Di sisi utara museum terdapat perlengkapan pemadam kebakaran kuno yang apabila dilihat kasat mata sangat aneh. Berbagai alat kesehatan bersejarah juga dipajang. Ada pula buku kuno yang mencatat perkawinan warga Surabaya serta buku catatan pemakaman di Makam Kembang Kuning Surabay. Tak ketinggalan juga diperlihatkan pula penghargaan yang diperoleh Kota Surabaya dan berbagai baju dinas, termasuk film documenter yang selalu diputar memakai LCD.
Dari dinas perhubungan terdapat alat-alat kuno yang dimiliki dipajang pula. Misalnya traffic light lama, rambu jalan masa lalu hingga papan petunjuk jalan yang masih terbuat dari kayu.
Ada juga sisi lain dari museum siola ini yang menampilkan foto wali kota sejak zaman Belanda dan Jepang tahun 1942-1945, hingga era gestapu (G 30 s pki). Ada juga mesin ketik kuno, perlengkapan pemadam kebakaran serta berbagai penghargaan yang berhasil diraih. Barang antic tersebut diantaranya berasal dari koleksi di masing-masing satuan kerja perangkat daerah. Namun benda kuno yang sudah ditempatkan di museum Surabaya ini masih belum lengkap.



 Kaidah Kebahasaan atau Ciri Kebahasaan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar